Rabu, 16 Desember 2009

muridku luar biasa....

Sungguh Berbahagia diantara mereka….
Salah seorang muridku memiliki kekurangan Fisik yaitu memiliki ketidakmampuan berdiri, setiap dia berjalan harus dibantu dengan pendamping yang menuntunnya di sertai alat penopang berjalan, rasanya untuk berdiri saja membutuhkan energy yang sangat banyak… apalagi berjalan…
Akan tetapi ketika Aku melihatnya pertama kali… Ada yang luar biasa dalam dirinya… sebuah sunggingan senyum datar tidak menyurutkan niatnya untuk mengikuti tes masuk sekolah ini yang katanya sekolah unggulan, Ketidakmampuannya bukan berarti dia harus diperlakukan secara Luar biasa… TIDAK… Aku menganggapnya Sama dengan yang lainnya… anak-anak yang mempunyai hak yang sama
Berbagai Cibiran atas ketidakmampuanyapun tidak terlihat diantara teman-temannya yang lain, justru kepedulian yang mereka tunjukkan sebagai rasa cinta yang mendalam. Berbagai aktifitas belajarpun tidak surut dilakukan… keberanianpun tidak lekang menopang tubuh lemahnya…
Suatu hari.. ketika pembelajaran berlangsung… setiap siswa harus mempresentasikan tentang Sebuah Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sengaja Aku ciptakan siapa yang berani tampil terlebih dahulu…. Ternyata dari deretan bangku paling depan… diantara acungan tangan puluhan siswa lainnya muncul salah satu acungan terrendah…. (Karena yang lainnya mengacungkan tangan sambil berdiri)
Setelah itu saya persilahkan dirinya untuk memulai Pertandingan…. Ya sebuah pertandingan luar biasa untuk mengalahkan segala kebelengguan diri…
“Ya… kamu…” kataku.
“Siap Pak…” jawabnya
“Tentang apa yang akan kamu presentasikan?” tanyaku
“Tentang Komputer pak” jawabnya
Klimaks pertandingan….
“Kamu akan mempresentasikanya dengan berdiri atau duduk” sebuah pertanyaan yang mengandung toleransi mengingat keterbatasan yang dimilikinya, walaupun yang lain Aku persilahkan untuk tampil di depan kelas
“Terserah bapak… menyuruh saya Duduk atau Berdiri” jawabnya
Sebuah sambutan yang sama sekali tidak Aku sangka… dengan Niat bersih… semata-mata untuk memberikan kemampuan pada dirinya…
“Kalau begitu… kamu bias menjelaskanya berdiri, cukup di depan mejamu….” Jawabku, hal ini pasti penuh resiko karena jika dia tidak kuat menopang tubuhnya pasti akan jatuh dari posisinya berdiri…
Akan tetapi perlahan dia berdiri… dengan bertopang pada satu tangan di meja, karena satu tangan lainnya sibuk digerak-gerakkan… satu detik… dua detik… hingga Aku sendiri tidak menghitung jumlah detiknya lagi karena mungkin lupa karena begitu terpana pada pandanganku… kedua kakinya gemetar… tangan satunya juga ikut gemetar… kata-katanya terbata-bata karena energinya untuk suara harus dia distribusikan dengan baik kepada tangan dan kaki serta mulut dan otaknya.
Ruangan yang semula ramai seketika itu pula hening tertegung melihat pelajaran hidup yang di tampilkannya… hingga kalimat terakhirnya selesai di ucapkan… ruangan masih hening…. Aku Berdiri dari tempat Dudukku….
“Silahkan Berdiri… dan Berikan Tepukan….”
Untuk beberapa saat ruangan ramai oleh tepukan semangat anak-anak….
“Ada Pelajaran Berharga hari ini untuk bapak… jika Dia Bisa… dengan segala keterbatasanya… pasti yang lainnya juga bias untuk melakukannya…”
“Siapa berikutnya yang BIsa tampil ke Depan?”
Seketika itu pula seluruh siswa mengangkat tangannya dengan gaduhnya……

black on backwall reader... inilah black community kami... murid-2 yang luar biasa... mudah-mudahan bisa jadi black in news yang menarik untuk jadi pelajaran buat kita semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar