Minggu, 27 Desember 2009

She Can award… but He Can Do…

Menonton acara ‘She Can Award’ yang disiarkan di salah satu televise swasta dan disponsori produk rumah tangga terkenal… mengingatkanku pada pepatah mengatakan “If You willing to Do, but the other people will not Do, then you will be able to Do, but another people Can’t Do”…
Pertama-tama ck…ck…ck..ck… buat mereka… jika sopan mengangkat kaki keatas…. Saya kasih empat jempol buat mereka…(jempol tangan dan kaki – maksudnya… tapi gimana dirinya kalo kakinya diangkat?) berarti bukan ‘empat’… ‘emprat’ jempol aja deh buat mereka (empat=keyen, emprat=keyren)… jadi ingat dengan almarhumah mama yang telah meninggalkanku lebih dari 25 tahun lalu… kayaknya kalo beliau masih ada… seorang anak memberikan award kepada mamanya diatas panggung disaksikan jutaan penonton seantero negeri yang sama kagumnya dengan mereka… keren banget tuh (hayalan tingkat tinggi – mungkin stadium 4)
Apalagi melihat apa saja yang telah mereka lakukan… spontan saya Tanya ke istri…
“Bund… kalo seandainya yang di atas panggung bunda gimana…?” tanyaku www.serius.com
(gak jawab cumin senyum doang…)
Makin bingung dengan apa yang istriku lagi pikirkan, karena energinya sudah terkuras setelah hamper seharian bersenang-senang dengan kedua anakku
“Gimana kalo najwa yang kasih award itu ke bunda…. Mau…” tanyaku www.makin-serius.com
(masih gak jawab… cumin tersenyum… tapi senyumnya tambah lebar)
Apalagi yang ada dalam benaknya yang sedikit belum terseka keningnya (biasanya pake ujung jilbabnya), mungkin alam pikirnya sedikitnya ada di atas panggung itu…
“emang… yang sudah bunda lakukan apa… biar bisa dapetin itu..” jawabnya (kena deh… jadi ikutan mikir)
“Bukan yang sudah… tapi apa yang akan bunda lakukan… sebagai orang yang apa adanya…” jawabku
(istriku
Sedikit mengeryitkan dahi… seperti biasa.. setiap menyerap perkataanku… mungkin dalam hatinya agak berpikir untuk berkata… sehingga hanya cukup mengernyitkan dahi)
“Kalo ayah apa yang akan dilakukan untuk mendapatkan itu?” Tanya istriku balik bertanya (jawaban yang mudah adalah balik bertanya – pelajaran 1)
Cukup membuatku berpikir selama beberapa menit… atau bahkan berjam-jam… karena berikutnya kami asyik kembali dengan menikmati tontonan.. (gak bijak juga kalo gak di jawab)
“sebenarnya kita tidak selalu berbuat karena satu hal, karena merekapun sebelumnya gak perah terpikir akan mendapatkan sebuah penghargaan, yang pasti mereka sebelumnya pasti berpikir akan melakukan apa supaya berguna untuk orang lain” jawabku…. (hualaah… serius stadium 6)
“wah kalo gitu mah, gak usah wanita atau pria… semua orang juga harusnya ada awardnya dong…” jawab istriku makinserius.blogspot.com
Ck…ck…ck bener juga nih istriku… gak pandang laki-laki atau perempuan… sehebat apapun yang telah dilakukan… pasti bermula dari sekecil apa yang telah mereka perbuat untuk orang lain…
Kadang kita membedakan kehebatan satu gender dengan gender lainnya… ke superior-an laki-laki… atau emansipasi dari wanita yang kerap dituntut semakin tinggi.. apapun itu.. pertanyaan sederhana…
Adakah Award di hatinya… yang akan menuntunnya menuju dorongan untuk melompat tinggi dan merendah kan hati…
Makanya acaranya bisa di tambahin tuh… bukan hanya “She can award” saja… tapi “She Can, and He Can Do” artinya tanpa pendamping atau orang lain mungkin mereka tidak dapat menjadi sesuatu…
Wah bersyukurnya saya memiliki mereka untuk bisa melakukan banyak hal…(kayaknya sih Cuma sedikit), belum tentu orang lain punya kesempatan yang indah untuk saling belajar walau hanya dari sebuah percakapan sederhana… dan tontonan mulia… kira-kira begitulah… akankah kita akan jadi tontonan mulia untuk orang lain… sehingga kita makin di muliakan oleh Sang Pemberi Kemulyaan…

Kamu dan temanmu itu.. ‘friendship’ atau ‘trendship’

Ada pepatah mengatakan “Tak kenal… maka tak sayang” ..(Kadang saya pelesetkan kepada siswa…”Kalo gak kenal… jangan coba-coba saying”)..
Nah sejauhmana pertemanan yang kamu jalin dengan temanmu… ‘friendship’ –kah… atau ‘trendhip’
Sebuah message mampir di facebook saya.. isinya singkat “Maksudnya”
Pertanyaan dimulai dari kekecewaan seorang teman dengan temannya yang lain, yang seringkali membicarakan yang kurang baik kepada orang lain… dan itu membuatnya merasa serba salah, dan serba gak enak di depan orang lain…
“Kenapa gak enak… ?” tanyaku (Kalo gak enak kasih kucing)
“masak sih teman begitu sih pak…” tanyanya
Ini sebenarnya bukan untuk di Tanya… tapi untuk di ingat.. seberapa dekat.. atau jauh perteman kita…
“Friendship itu apa sih pak…?” Tanya salah seorang siswa penasaran
“Kalian itu apa..?” balasku..(ini si bapak di Tanya malah balik nanya.. dalam hati mereka mungkin)
“Maksudnya..?” jawab mereka hamper serentak
“Seperti itulah kita bertanya tentang teman kita kepada diri kita sendiri… seberapa dalam kita mengenal diri kita di hadapan orang lain… dan peran kita kepada orang lain…” jawabku..
“Maksudnya…?” jawab mereka merasa tanda Tanya sebelumnya belum terjawab..
“Kebersamaan… satu tujuan.. atau mungkin yang lain yang menjadi kesepakatan antara kalian..” balasku berharap mereka mengerti
“Kayak pacaran gitu…” balas salah satunya
“Bukan, sahabat karib kan pak..” balas satunya lagi
“Maksudnya, Teman Tapi Mesra…” jawab siswa yang sedikit konyol sambil seketika mereka tertawa.. bersama-sama
“Kalau… temenan di fesbuk (facebook – maksudnya) gimana pak ?…” perempuan yang gila facebook sambil memegang Handset berfasiitas wifi.. yg selalu OL setiap saat… (pernah saya juluki miss update – karena sering mengupdate status pada saat jam pelajaran)
“Kalo gitu sama dunk.. kayak twiter… friendster.. dan sejenisnya “ jawab satunya lagi gak mau kalah..
Saya membiarkan berbagai pendapat dan komentar mereka berlalu lalang… hamper semuanya berpendapat… eitss ada satu kayaknya yg belum komentar…
“kalo kamu gimana..?” tanyaku sambil menunjuk wajah yang keliatan bingung mau komentar apa..
“bingung saya pak… soalnya gak ada yang mau temenan ama saya…” jawabnya datar (wah nih anak pesimistis banget yah)
“Ahh. Yang benar… kalo gitu kamu ngapain di sini ?” tanyaku (seketika yang lainnya bingung dengan lontaranku… takut temenya tersinggung)
“Ikut Aja…” balasnya singkat
“Nah itulah pertemanan… tanpa sadar kamu sudah punya teman disini… sudah punya orang-orang yang mau jadi teman kamu… apa lagi… “
“Tapi pak”… balasnya, (sambil saya tahan bicaranya)
“Tinggal kamu mau mengambi peran sebagai apa… pengikut atau yang di ikuti… bukan masalah keduanya… yang penting kamu ada… dan punya peran disitu… itulah ‘friendship’… dapat mengatasi setiap perbedaan menjadi pelangi yang indah…” terangku perlahan… khawatir gak nyambung lagi…
“ooo…” kampir berbarengan
“Berarti kita semua ini ‘friendship’ dunkz…” hamper berbarengan lagi
“Tergantung… seberapa dalam diri kita bisa menempatkan secara sesuai dengan peran penyeimbang.. antara satu dengan yang lainnya hingga persahabatan kalian bisa harmonis…” jawabku
“Kalo gak bisa gimana pak… kadang teman Cuma manfaatin kita doing… kadang teman gak pernah ngerti kita ketika kita sulit… kadang teman negerbut pacar kita… kadang teman cumin sering bikin kesel..” cerocosnya hampir tanpa putus
“tidak semua yang orang lain lakukan harus kita lakukan dengan cara yang sama pula… berarti kita sama buruknya dengan apa yang kita nilai terhadap mereka” jawabku
“itu namanya… teman makan pagar yah pak…” celetuk si konyol sekenanya (pagar makan tanaman mungkin maksudnya )
“Trendship’ namanya..” balasku
“Wah istilah baru nih…”
“Gak kok… kayak iklan-iklan… hanya sebatas kepentingan yang sama… selama menguntungkan, dan dapat mengikuti trend terbaru… dia ikut… kalo udah bosen di tinggalkan, kalo ada rasa baru yang jauh lebih menarik perhatiannya.. teman tersebut pasti gak ada… “ jawabku
“waw.. dapet ilmu baru nih… makasih pak…” jawab mereka serentak
“berarti kita ini ‘friendship’ bukan ‘trendship’… okay…” seru bereka bersama-2
Wah, senangnya menjadi bagian dari persahabatan mereka… semangat mereka… ‘friendship’ ataupun ‘trendship’.. yang pasti satu lagi yang saya ambil pelajaran dari mereka, sebenarnya saya jauh lebih belajar dari apa yang mereka jalani dengan ke alamiahan… tanpa rekayasa suka atau ketidaksukaan.. mudah-mudahan kebebasan berpikir mereka dalam menilai sesuatu dari berbagai macam cara dapat menjadi bekal keberhasilan di masa datang… akankah kita harus bayar mahal sebuah bersahabatan menjadi sebuah ‘friendship’ atau kita jual murah sebuah persahabatan hanya dengan sebuah ‘trendship’ tujuan sesaat, setelah itu kita harus mencari lagi teman… atau kita kembali menjual sebagian diri kita kepada orang lain demi sebuah persahabatan…
Bukankah ‘friendship’ itu lebih alamiah… dengan berbagai macam perbedaan itulah persahabatan semakin kuat… dengan permasalahan demi permasalahan yang diselesaikan dengan kepala dinginlah ikatan makin kuat… sadarkah kita apa sebenarnya yang telah mengikat kita semua.. mungkin bukan hanya sebagai sahabat saja… bahkan lebih dari itu

Selasa, 22 Desember 2009

Gerakan Anti ‘Kudis’ Akhir tahun…

Tahun ini baik secara kalender manapun tahun yang berat buat semua orang… karena semuanya kudu kerja keras untuk berubah… supaya menghasil buah, bagaimana menghasilkan buah yang ranum dan manis dalam hidup… maka perlu juga pohon yang sehat serta cabang yang kuat dan di topang akar yang kokoh menghujam bumi….. kata orang china. Dengan kalender imlek tahun 2560 adalah tahun kerbau… maka jadilah kerbau yang baik dan bermanfaat buat pemilik lahan dan petani yang berhasil… kata kalender masehi dengan system matahari tahun 2009, tahun perubahan untuk bangkit dari keterpurukan… Kata kalender Hijriah dengan system Bulan (Lunar) 1430. Banyak sekali kejadian penting dalam rangka perubahan dari yang kecil hingga yang besar…. Telah berlalu pergantian tahun 1430 hjriah… menjadi 1431.. berikutnya menyusul 2009 menjadi 2010 masehi, dan than 2560 menjadi 2561 Imlek, kira-kira apa yang sudah kita siapkan menyongsong tahun yang baru ini…
Sebesar apa yang akan kita rubah.. sebesar itu pula perubahan itu ada… sekecil apa yang kita lakukan… selangkah itu pula kita merangkak…
‘Kudis’ bukan lagi penyakit yang aneh lagi di derita oleh sekalangan siswa dan guru di sekolah kami…
Seakan memiliki kekuatan magnetis tarik menarik yang luar biasa.. dan daya tolak yang biasa saja…(ini mematahkan teori fisika… antara dua kutub magnet)
Ingin tahu rasanya… gatalnya bukan main… bukan hanya ada di bangku sekolah kami yang terbuat dari kayu saja…(walaupun terbuat dari kayu kualitas tinggi) ternyata menghuni juga ‘tungau’ sejenis kutu penyebab “kudis” di meja dan ruangan nyaman kami…
Mau tahu gejalanya… inilah kisahnya :
Jangan menyerah… jangan menyerah,.. ooo.. syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah…
(reff. Lagu jangan menyerah d-massive berbunyi, tanda ganti jam pelajaran)
“Okeh anak-anak, hal luar biasa apa pelajaran hidup hari ini yang kalian dapat… mudah-mudahan bermakna untuk masa depan kalian” kata guru sambil mengepalkan tangan di samping dada (jarang sekali guru berkata seperti ini untuk menutup perjumpaan pelajaran)
“Okey sir… “ jawab anak-anak
“This Class is… Great … today.. kartu hijau buat kalian” (sebenarnya ada tiga pilihan kartu merah, kuning dan hijau untuk masing-2 kualitas kelas hari itu versiku)
“Thanks sir…” sambil keluar kelas…( ‘but’ mana guru selanjutnya kok belum datang… dalam hatiku)
Tapi ada kejadian yang unik disekolahku… guru itu ketika keluar kelas memiliki magnet yang kuat… karena ketika keluar siswanya ikut ketarik… tapi bukan menuju ruang guru tapi ada yang ketarik dan nyangkut di kantin, ada yang nyangkut di toilet atau di depan cermin maupun entah dimana (secara hokum fisika berarti sumbernya adalah du kutub yang berbeda… wah apa yang salah nih.. kalo kutubnya ternyata beda)
Beberapa menit setelah saya keluar ruangkelas dan kembali ke ruangan… ternyata medan magnet itu masih kerasa…
Pastinya harus dicari penyebabnya… ternyata adalah ‘kudis’ tadi…
Mereka tidak betah di kelas karena ‘kudis’-an, kursi mereka beratakan… sampah sisa makanan kadang di kolong meja pun menjadi penyebab ‘kudis’ makin menjadi-jadi… guru yang terlambat masuk kelas pun karena tidak betah dikelas yang banyak penyakit ‘kudis’ tersebut
“wah gawat nih kalian… guru kalian memang mempunyai daya tari yang tinggi… tapi apa pelajaran berikutnya tidak semenarik sebelumnya hingga kalian harus keluar walau sebentar” tanyaku masuk ke kelas yang belum ada gurunya
“Tidak pak…” (jawaban standar karena gak tau harus jawab apa)
“Penyakit ‘kudis’ kalian harus diberantas… bersihkan meja dan kursi kalian… sapu lantainya… dan bedaki badan kalian “ (siswa yanglainnya makin gak ngerti tapi sambil melaksanakan perintah kebersihan)
“Sudah bersih kelasnya…”
“sudah pak..”
“coba bapak periksa” (sambil mengangkat satu meja dan memiringkan meja seketika keluar beberapa sisa bungkus makanan berserakkan di lantai yang bersih tadi…
“seperti inilah … wajar kalo kalian ‘kudis’-an..” jawabku
“maksudnya pak… kita gak gatel kok”
“bapak yang jadi gatel lihat ‘kudis’ kalian”
KUDIS… KURANG DISIPLIN… plis deh… dah mau ganti tahun… ayo dunkz berubah sebelum terlindas…
Gak enak lagi ‘kudis’-an… bagaimana menyongsong tahun yang baru dengan perubahan dari yang terkecil… ayo berantas ‘kudis’ di sekolahmu… demi keberhasilan dan kebersihan hati kita masing-masing… gunakan cermin yang jujur untuk melihat kecantikan hati kalian… bersihkan tubuh kalian dari ‘kudis’

Hampir gak ada bedanya 'GURU' dengan 'JURU'

Kejadian ini sering saya alami atau beberapa guru yang lainnya....
setiap guru memang punya tanggung jawab membuka 'Kunci' ilmu yang ada disekitar untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat buat masa depannya nanti... berarti dekat sekali pengertian 'Guru' dengan 'Juru'. ditinjau dari makna konotasi maupun denotasi pasti tetap dekat...
jika saya jadi 'Guru Ekonomi' berarti saya harus bisa jadi 'Juru Ekonomi'...
karena tanpa contoh anak-anak m ungkin saja tidak dapat menerjemahkan pengajaran seorang guru... aplikasinya justru adalah peran 'juru' tadi...
disini kisahnya adalah lebih dekat makna 'Guru' dan 'Juru' secara harfiah...
setiap guru bukan hanya sebagai 'Guru' saja tetapi juga sebagai 'juru' termasuk saya disini... karena sering kali setiap tanggung jawab saya ini menafsirkan seperti ini secara tidak langsung...
"permisi pak, saya mau pinjam kunci lab..." seru satu anak hendak mencari tugas lewat internet (emangnya saya Office boy, kalo ada perlunya ke saya minta kunci)
"Permisi pak, saya mau pinjam kunci perpustakaan, karena punya saya ketinggalan..." seru seorang pustakawan sekolah (gak habis pikir... padahal 'kunci' itu senjata beliau)
"Permisi Pak, Internet Mati.... saya mau online.." seru salah seorang guru.. melihat suasana belajar tidak lagi sehangat dunia maya (waduh... boleh juga nih sekalian updat status...)
"Maaf Pak.. di labkom listriknya mati..." tulis salah seorang siswa lewat sms ke handphone saya (emangnya saya bagian sarana prasarana... perbaikan listrik)
"Pak, Kunci labkom ada di siapa... ?" seru seorang siswa sambil bingung (karena kemarin saya memberikan ke dia dan belum kembali ke saya lagi)
seketika itu agak kesal... marah... karena memangnya urusan saya hanya 'kunci'... kalo emang iya... berarti saya lebih dekat sebagai "JURU" di banding "GURU"... yaitu 'JURU KUNCI..."
dipikir-pikir lagi... jadi lucu aja... dan saya nikmati sebagai suasana yang sensasional..

Rabu, 16 Desember 2009

waktu yang berharga

Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkenal terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron putra pertamanya yang baru duduk di kelas 2 SD membukakan pintu. Ia nampaknya cukup lama menunggu.
“Kok, belum tidur?” sapa Rudi sambil mencium anaknya. Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imran menjawab, “Aku menunggu ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa gaji Ayah?”
“Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi ya?”
tanya Rudi. “Ah, enggak. Pengen tahu aja yah”
“Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000 dan setiap bulan rat-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Ayah satu bulan berapa?”
Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepaskan sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya, “kalau satu hari ayah dibayar
Rp 400.000 untuk 10 jam, berarti satu jam ayah dibayar Rp 40.000 dong,” katanya
“Wah pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok” perintah Rudi.
Tetapi Imron tak beranjak. Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya,
“Ayah aku boleh pinjam uang Rp 5.000 nggak?”
“Sudah nggak usah macem-macem lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek. Dan mau mandi dulu.
Tidurlah!”
“Tapi, Ayah…” Kesabaran Rudi habis. “Ayah bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Imron. Anak kecil itu pun berbaik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya. Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000 di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, “maafkanlah Ayah, nak. Ayah sayang Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besokkan bisa jangankan Rp 5.000, lebih dari itu pun ayah kasih.”
“Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”
“Iya, iya, tapi buat apa?” tanya Rudi lembut. “Aku menunggu ayah dari jam 8. aku mau ajak ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000. tapi karena ayah bilang satu jam ayah dibayar Rp 40.000,maka setengah jam harus Rp 20.000 duitkukurang Rp 5.000. makanya aku pinjam dari Ayah,” kata Imron polos. Rudi terdiam.
Ia kehilangan kata-kata.
Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.

black on backwall... seperti apa harga waktu mu untuk membuat sesuatu yang hebat... syukur-syukur dapet Black Innovation award... bayarlah walaupun cukup mahal... yang pastinya tidak semahal ketika kalian muncul dalam black in news berikutnya...

TERNYATA AYAH ITU MENAKJUBKAN!

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.

Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.

Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan.

Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun, meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu.

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu), tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.

Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi.

Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai menipis....jadi dia menyalahkan tukang cukurnya menggunting terlalu banyak di puncak kepala (*_~).

Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau bisa "melihat" para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa mengenalinya.

Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika terbaru.

Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup.

Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan.

Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya.

Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" (^_~). Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat memasak tumis kangkung rasa barbecue grill. (*_~).

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam...walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati.

Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.

Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.

Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.

Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu dihari pertama masuk sekolah

AYAH ITU MURAH HATI..... Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang
kamu butuhkan.... .

Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya. ....

Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka.....

Ia menghentikan apasaja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara...

Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....

Bahkan dia akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.. ..

Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu....

Ayah akan berkata "tanyakan saja pada ibumu" ketika ia ingin berkata "tidak".

Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin

Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi.

Ayah mengatakan "tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan"

Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya....

Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....

Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah mengira seratus adalah tip..; Seribu adalah uang saku..; Gaji pertamamu terlalu besar untuknya...

Ayah tidak suka meneteskan air mata .... ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis). Ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster... tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

Kalau tidak salah ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya"

Untuk masadepan anak lelakinya Ayah berpesan: "jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu"

Dan Untuk masadepan anak gadisnya ayah berpesan: "jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"

Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu....

Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu...

Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik....

Dan terpenting adalah... Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.

Dan untuk semua yang sedang merindukan Ayah,
ssssssssttt. ..! Tau gak siii? Ternyata ayah itu benar-benar MENAKJUBKAN

black on backwall reader... siapa yang punya ayah seperti ini... saya yakin black community lainnya pasti black in news ama kisah ini... sedingin black menthol yang kalem rasanya

Teman-temanku Luar Biasa (Kenangan - Masa Remaja)

Masa remaja buat sebagian besar orang adalah masa yang indah…. Masa transisi…perubahan dari anak-anak menuju dewasa…. Kami menyebutnya sebagai masa inkubasi dalam sebuah proses metamorfosa kehidupan kami ketika kami dipaksa untuk mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan kehendak kami…. Ketika disekeliling kami menganggap kami adalah pemberontak atas eksistensi yang tak tertampung… kami buat suatu oposisi diseberang system yang sudah tertata rapih…. Kami berlindung atas kemampuan tak berdasar…. Kami melakukan terobosan yang melawan arus evolusi…. Bahkan kami kadang membenturkan diri kami dalam tembok ketidak tertataan yang terorganisir…. Kami lebih memilih mulia di jalur non-formal… kami nyaman dengan ketersembunyian…. Hingga suatu saat menjadi suatu ledakan BUUUMM…
Diantara kami ber-enam hanya satu orang yang lolos UMPTN
Ternyata kami bukanlah sehebat yang telah kami lakukan… ternyata kami bukanlah apa-apa… ternyata…. Hanya sebuah kegagalan dalam mengores cita-cita yang kami dapat…. Kami hanyalah sekumpulan orang yang tidak memiliki arti pada saat itu…. Mimpi kami hancur dengan sebuah keterlelapan pada tidur yang berkepanjangan….
Ternyata Ledakan itu membangunkan kami dari ranjang yang nyaman…. Segera harus kami rubah haluan bahtera ini agar tidak karam…. Kusembunyikan diri yang tak berarti… ditengah eksplorasi keangkuhan diri….
Suatu hari kami berkumpul untuk mengikrarkan sebuah perubahan diri kita untuk dapat membuktikan kepada mereka bahwa kami juga dapat berarti seperti yang lainnya…. Sejak saat itu kami lakukan hal-hal yang dapat bermanfaat untuk orang lain… Forum yang kami buat sebagai wadah curhatnya remaja hotlinenya sudah di tutup… Organisasi yang membesarkan kami dan membuat kami memiliki jaringan pelajar lain sekolah dan daerah pun sudah kita tanggalkan…. Yang ada hanyalah sebuah tanda Tanya atas keterlenaan selama waktu yang kami habiskan…. Tanah lapang tempat kami mengucurkan keringat karena olahraga atau di hokum gurupun telah sunyi… sudut kantin tempat kami diskusipun telah kami tinggalkan (walaupun masih terukir nama kami disitu- RETAK Was Here)

Sekarang…
Baru Aku sadar ditengah kesepianku…. Ternyata aku tidak sendiri…. Komitmen itu yang membuat kami sampai saat ini berdiri tegak… komitmen itu yang membuat perubahan konsistensi perencanaan hidup… komitmen itu yang membuat potongan jiwaku tetap utuh…. Merekalah yang mempersatukannya…. Ditengah kekhilafan ini ternyata kegagalan membuatku lebih hidup….(Alhamdulillah)… kegagalan masa lalu ternyata membuat aku kuat… walau pada awalnya aku tidak bisa menerimanya….(karena aku tidak pernah gagal sebelumnya)
nah... black community... apa yang bisa kita ambil dari black news berikut ini... serukah masa lalu kita untuk di tulis