Minggu, 27 Desember 2009

Kamu dan temanmu itu.. ‘friendship’ atau ‘trendship’

Ada pepatah mengatakan “Tak kenal… maka tak sayang” ..(Kadang saya pelesetkan kepada siswa…”Kalo gak kenal… jangan coba-coba saying”)..
Nah sejauhmana pertemanan yang kamu jalin dengan temanmu… ‘friendship’ –kah… atau ‘trendhip’
Sebuah message mampir di facebook saya.. isinya singkat “Maksudnya”
Pertanyaan dimulai dari kekecewaan seorang teman dengan temannya yang lain, yang seringkali membicarakan yang kurang baik kepada orang lain… dan itu membuatnya merasa serba salah, dan serba gak enak di depan orang lain…
“Kenapa gak enak… ?” tanyaku (Kalo gak enak kasih kucing)
“masak sih teman begitu sih pak…” tanyanya
Ini sebenarnya bukan untuk di Tanya… tapi untuk di ingat.. seberapa dekat.. atau jauh perteman kita…
“Friendship itu apa sih pak…?” Tanya salah seorang siswa penasaran
“Kalian itu apa..?” balasku..(ini si bapak di Tanya malah balik nanya.. dalam hati mereka mungkin)
“Maksudnya..?” jawab mereka hamper serentak
“Seperti itulah kita bertanya tentang teman kita kepada diri kita sendiri… seberapa dalam kita mengenal diri kita di hadapan orang lain… dan peran kita kepada orang lain…” jawabku..
“Maksudnya…?” jawab mereka merasa tanda Tanya sebelumnya belum terjawab..
“Kebersamaan… satu tujuan.. atau mungkin yang lain yang menjadi kesepakatan antara kalian..” balasku berharap mereka mengerti
“Kayak pacaran gitu…” balas salah satunya
“Bukan, sahabat karib kan pak..” balas satunya lagi
“Maksudnya, Teman Tapi Mesra…” jawab siswa yang sedikit konyol sambil seketika mereka tertawa.. bersama-sama
“Kalau… temenan di fesbuk (facebook – maksudnya) gimana pak ?…” perempuan yang gila facebook sambil memegang Handset berfasiitas wifi.. yg selalu OL setiap saat… (pernah saya juluki miss update – karena sering mengupdate status pada saat jam pelajaran)
“Kalo gitu sama dunk.. kayak twiter… friendster.. dan sejenisnya “ jawab satunya lagi gak mau kalah..
Saya membiarkan berbagai pendapat dan komentar mereka berlalu lalang… hamper semuanya berpendapat… eitss ada satu kayaknya yg belum komentar…
“kalo kamu gimana..?” tanyaku sambil menunjuk wajah yang keliatan bingung mau komentar apa..
“bingung saya pak… soalnya gak ada yang mau temenan ama saya…” jawabnya datar (wah nih anak pesimistis banget yah)
“Ahh. Yang benar… kalo gitu kamu ngapain di sini ?” tanyaku (seketika yang lainnya bingung dengan lontaranku… takut temenya tersinggung)
“Ikut Aja…” balasnya singkat
“Nah itulah pertemanan… tanpa sadar kamu sudah punya teman disini… sudah punya orang-orang yang mau jadi teman kamu… apa lagi… “
“Tapi pak”… balasnya, (sambil saya tahan bicaranya)
“Tinggal kamu mau mengambi peran sebagai apa… pengikut atau yang di ikuti… bukan masalah keduanya… yang penting kamu ada… dan punya peran disitu… itulah ‘friendship’… dapat mengatasi setiap perbedaan menjadi pelangi yang indah…” terangku perlahan… khawatir gak nyambung lagi…
“ooo…” kampir berbarengan
“Berarti kita semua ini ‘friendship’ dunkz…” hamper berbarengan lagi
“Tergantung… seberapa dalam diri kita bisa menempatkan secara sesuai dengan peran penyeimbang.. antara satu dengan yang lainnya hingga persahabatan kalian bisa harmonis…” jawabku
“Kalo gak bisa gimana pak… kadang teman Cuma manfaatin kita doing… kadang teman gak pernah ngerti kita ketika kita sulit… kadang teman negerbut pacar kita… kadang teman cumin sering bikin kesel..” cerocosnya hampir tanpa putus
“tidak semua yang orang lain lakukan harus kita lakukan dengan cara yang sama pula… berarti kita sama buruknya dengan apa yang kita nilai terhadap mereka” jawabku
“itu namanya… teman makan pagar yah pak…” celetuk si konyol sekenanya (pagar makan tanaman mungkin maksudnya )
“Trendship’ namanya..” balasku
“Wah istilah baru nih…”
“Gak kok… kayak iklan-iklan… hanya sebatas kepentingan yang sama… selama menguntungkan, dan dapat mengikuti trend terbaru… dia ikut… kalo udah bosen di tinggalkan, kalo ada rasa baru yang jauh lebih menarik perhatiannya.. teman tersebut pasti gak ada… “ jawabku
“waw.. dapet ilmu baru nih… makasih pak…” jawab mereka serentak
“berarti kita ini ‘friendship’ bukan ‘trendship’… okay…” seru bereka bersama-2
Wah, senangnya menjadi bagian dari persahabatan mereka… semangat mereka… ‘friendship’ ataupun ‘trendship’.. yang pasti satu lagi yang saya ambil pelajaran dari mereka, sebenarnya saya jauh lebih belajar dari apa yang mereka jalani dengan ke alamiahan… tanpa rekayasa suka atau ketidaksukaan.. mudah-mudahan kebebasan berpikir mereka dalam menilai sesuatu dari berbagai macam cara dapat menjadi bekal keberhasilan di masa datang… akankah kita harus bayar mahal sebuah bersahabatan menjadi sebuah ‘friendship’ atau kita jual murah sebuah persahabatan hanya dengan sebuah ‘trendship’ tujuan sesaat, setelah itu kita harus mencari lagi teman… atau kita kembali menjual sebagian diri kita kepada orang lain demi sebuah persahabatan…
Bukankah ‘friendship’ itu lebih alamiah… dengan berbagai macam perbedaan itulah persahabatan semakin kuat… dengan permasalahan demi permasalahan yang diselesaikan dengan kepala dinginlah ikatan makin kuat… sadarkah kita apa sebenarnya yang telah mengikat kita semua.. mungkin bukan hanya sebagai sahabat saja… bahkan lebih dari itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar